Halaman

Sabtu, 25 Januari 2014

Kabut-pun Tak Akan Mengalahkan Pesonamu (Part 2)

...Setelah kami semua makan, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju lokasi kedua, Kawah Bromo. Selama perjalanan menuju Kawah Bromo kami disuguhkan dengan pemandangan yang cukup fantastis. Maklum, kami lewat jalan ini sekitar jam 4 pagi dan tidak ada pemandangan yang bisa kami lihat. 

Rupanya kami sedikit beruntung ketika turun dari Penanjakan, kabut mulai hilang dan WOOOW... lansekap Gunung Bromo dengan lautan pasirnya ditambah dengan cahaya matahari yang samar-samar tertutup awan menyapa kita selama selama perjalanan. Hingga salah satu dari teman kami mencolek di supir, "Pak, boleh berhenti sebentar? Kami mau foto-foto lagi soalnya tadi diatas ada kabut" dan supir-pun meng-iya-kan.

Jumat, 24 Januari 2014

Kabut-pun Tak Akan Mengalahkan Pesonamu (Part 1)

"Sebuah perjalanan yang panjang diawali oleh satu langkah yang pasti"

Sore itu, kami berangkat dari Surabaya menggunakan dua mobil. Kami akan melakukan perjalanan menuju Gunung Bromo. Perjalanan ini sengaja kami lakukan mendadak karena dua hari lagi beberapa teman kami akan "mudik" ke kampung halamannya. 

Awalnya perjalanan lancar-lancar saja hingga pada suatu saat kami tersesat melalui jalur yang berbeda menuju Gunung Bromo. Seperti kata pepatah "banyak jalan menuju Roma" tapi disaat seperti ini pepatah "banyak jalan menuju Bromo" akan lebih tepat. Untuk menuju kawasan Gunung Bromo memang dapat dilalui banyak jalur, tapi kali ini kami ingin melewati daerah Tongas-Sukapura-Ngadisari. Ya, memang ini adalah jalur yang paling mudah dilewati untuk menuju kawasan Gunung Bromo. 

Matahari sudah tidak menampakkan dirinya, dan beberapa teman kami meraung-raung karena kelaparan. Memang, mulai dari siang hari kami belum menyantap makanan sedikitpun karena harus bersiap-siap untuk liburan kali ini. Akhirnya kami berhenti sejenak di restoran "Rawon Nguling" yang katanya rawon paling enak di dunia, sampai presiden kita aja pernah berkunjung kesini hanya untuk makan rawon. 

Selasa, 07 Januari 2014

Surabaya Night View

Surabaya Night View
Foto ini diambil dari puncak apartemen Puncak Kertajaya di kawasan Sukolilo, Surabaya. Salah satu cara untuk melihat keindahan kota Surabaya dari sisi yang berbeda. Sebenarnya banyak gedung-gedung tinggi di Surabaya yang bisa digunakan untuk melihat keindahan kota Surabaya dari atas, tapi tidak semua memberikan akses yang mudah untuk kesana. 

Surabaya Night View in BW
Gambar ini diambil sekitar jam 1 pagi, dengan kondisi cahaya lampu di beberapa gedung sudah dimatikan untuk menghemat energi. Mungkin jika diambil masih dibawah jam 11 malam akan menunjukan view yang sedikit berbeda. 

Minggu, 05 Januari 2014

Batu View From Batu Flyer

Kota Batu

Pemandangan kota Batu diambil dari atas Batu Flyer. Masyarakat dapat melihat pemandangan seperti ini dengan naik wahana Batu Flyer yang berada di alun-alun kota Batu. Biaya yang digunakan cukup murah, hanya Rp. 3000 untuk sekali putar. Satu kereta dapat dinaiki hingga 4 orang dewasa. 

“Dengan traveling, saya bisa lebih banyak untuk bersyukur”

“Dengan traveling, saya bisa lebih banyak untuk bersyukur”
Setuju tidak dengan quote diatas? Kata-kata ini terinspirasi ketika saya melakukan beberapa perjalanan wisata di beberapa tempat di Indonesia. Mungkin tidak terasa kalau kita yang terbiasa tinggal di kota dengan segala rutinitas yang serba kalau kata orang jawa mbulet,  amburadul, tidak teratur dan sebagainya. Mungkin kita hanya bisa melihat keindahan alam dan budaya tanah air kita ini hanya lewat internet, media cetak, ataupun yang paling parah lewat cerita rekan kita sepulang dari liburan.

Semua orang pasti setuju, merasakan itu lebih nikmat daripada membayangkan, itulah yang saya alami ketika saya melakukan sebuah destinasi wisata. Banyak keindahan alam di Indonesia ini yang menurut saya cukup membuat mata terbuka, hati merasakan kedamaian, dan mulut yang tak ada hentinya mengucap kata syukur.